
Kades Rawapanjang, Mohammad Agus (kiri) sedang menjelaskan kondisi Desanya kepada Tim Verifikasi ODF Prov Jawa Barat
Untuk memastikan Kabupaten Bogor bebas ODF, Tim verifikasi dari Provinsi Jawa Barat yang didampingi dari Tim Kabupaten, Kecamatan Bojonggede dan Puskesmas Bojonggede mengunjungi Desa Rawapanjang guna melakukan verifikasi ODF (Open Defecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (BSABS) yang diwakili oleh dua orang petugas.
Dua orang tim Verifikasi ODF (Open Defecation Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (BSABS) dari Provinsi Jawa Barat diantaranya Hilman Afifi dari Dinas Kesehatan Prov Jawa Barat dan Aziz Muslim dari Biro Kesra Setda Prov Jawa Barat.
Petugas tim Verifikasi sedang mendatangi rumah warga di RW 01 diskusi dengan pemilik balita dan berpesan agar dapat menjaga balitanya dengan baik.
Kedua orang tim dari Provinsi tersebut setelah tiba di kantor Desa Rawapanjang kemudian melakukan verifikasi lapangan didampingi oleh pendamping dari Kabupaten, Kecamatan, Puskesmas serta Kepala Desa Rawapanjang Mohammad Agus dan sejumlah jajaranya, BPD, PKK Desa, Ketua RW dan pengurus bank sampah ikut mendampinginya.
Sasaran yang dikunjungi diantara RW 01 dan RW 03 tentang rumah di lingkungan pinggir kali / sungai dan yang mempunyai batita serta posyandu, septiktank ( ipal ) komunal, meninjau bank sampah, dan kunjungan terakhir pemanfaatan kali Cibeureum menjadi sarana sumber air kolam ikan yang terus mengalir, sehingga diharapkan ini salah satu pemanfaatan air setelah tidak ada wc gantung, papar Kades Mohammad Agus Kades Rawapanjang.
Tim sedang menyusuri pinggir kali melihat kondisi wilayah Rw 03
Kades dilapangan sedang menjelaskan kondisi riil di lapangan tentang desa Rawapanjang dengan tim verifikasi dari Prov Jawa Barat
Kunjungan lain, Tim Verifikasi diantaranya ke Bank Sampah Induk Desa Rawapanjang, pengelolaan sam[pah organik dengan menggunakan maggot, kegiatan pembibitan dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan optimalisasi lahan dan lingkungan.
Foto bersama dengan tim verifikasi setelah melakukan tanya jawab dengan pengurus bank sampah Permata Rw 03 Desa Rawapanjang.
Selain itu Kades juga memaparkan bahwa di Desa Rawapanjang ada 24 RW sejak tahun 2021 setiap RW telah dibentuk bank sampah hingga saat ini telah berkembang menjadi 32 bank sampah, dengan tujuan membangun pola pikir warga tentang pola hidup bersih dan sehat salah satunya melalui tertib membuang sampah sekaligus mendorong warga untuk tertib tidak BAB sembarangan.
Kades (kanan) sedang menunjukkan ke tim Verifikasi tentang pengelolaan sampah organik dengan maggot
Selain itu di Desa Rawapanjang setiap RWnya telah berkomitmen manjadi Kampung Ramah Lingkungan, bahkan tahun 2024 yang lalu Desa Rawapanjang telah mendapatkan berbagai predikat dan penghargaan dari Kabupaten maupun tingkat nasional diantaranya dua Dusun Kampung Proklim mendapat penghargaan sertivikat .
Kades juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih telah kehadiran tim Verifikasi ODF dari Propinsi Jawa Barat yang telah meninjau hal yang telah dilakukan oleh Pemdes bersama stake holder dan warga. Hal ini merupakan kekompakan warga dan potensi masyarakat lainnya dengan Pemdes yang bisa melahirkan kemampuan dan kekuatan baru, sehingga kami bisa membangun dan bergerak bersama, ujarnya.
Tim verifikasi pamitan dan duduk bersama pendamping dan Kades setelah keliling wilayah
Tim Verifikasi ODF Prov Jawa Barat yang diwakili oleh Hilman Afifi menyampaikan terimakasih kehadirannya bisa diterima dengan baik dan didampingi selama verifikasi lapangan di sejumlah lokus, paparnya.
Tim verifikasi foto bersama pendamping dan Kades setelah keliling wilayah
Semoga apa yang telah dicapai bisa memberikan yang terbaik untuk mesyarakat dan lingkungannya ke depan akan lebih meningkat khususnya dalam bidang Kesehatan lingkungan, kami juga mengapresiasi pemdes telah banyak inovasinya diantara bank sampah setiap RW , KRL, Proklim, pengelolaan sampah organik dengan menggunakan maggot dan pengelolaan lingkungan lainnya yang didukung dengan regulasi desa, semoga hal ini bisa diikuti oleh desa lain, pungkasnya. (Red)