Kegiatan pembuatan sabun dari minyak jelantah.
Minyak jelantah merupakan limbah yang berbahaya bisa mengotori bumi kita bila dibuang sembarangan ke got atau saluran, namun beda dengan Pengurus Tim Penggerak PKK Desa Rawapanjang khususnya Pokja II, bisa mengoptimalkannyalimbah tersebut, bahkan bisa jadi cuan.
Limbah minyak jelantah yang biasanya di buang ke saluran atau got, kini dirubah menjadi inovasi diolah bisa menjadi cuan oleh TP PKK Desa Rawapanjang, bahkan terus dilakukan sosialisasi agar minyak jelantah (mijel) tersebut bisa bermanfaat membali, dan bisa menghasilkan, kata Marina, Ketua Pokja PKK RW 03 Desa Rawapanjang.
Seperti yang dilakukan oleh sejumlah warga yang juga menjadi anggota PKK dan pengurus Bank sampah Permata 03 di lingkungan RW 03 Desa Rawapanjang Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor, keingin tahuannya membuat sabun dari limbah minyak jelantah, kini bisa terwujud, kata ketua Pokja PKK RW 03 Marina seusai latihan membuat sabun.
Bahan - bahan dan peralatan untuk membuat sabun dari mijel di Rw 03
Meski hanya beberapa orang saja yang mengikuti latihan membuat sabun dari minyak jelantah, namun tidak mengurangi semangat para pelatih maupun peserta, kata Kenty Farida Ketua Pokja II TP PKK Desa Rawapanjang saat menyampaikan materi pembuatan sabun tersebut.
Kenty menambahkan, minyak jelantah sebelum dibuat sabun harus disterilkan atau diolah lagi sehingga menjadi bersih, dan setelah bersih baru di olah dan dipanaskan diaduk dengan bahan - bahan lain yang telah disiapkan, katanya.
Semoga keinginan ibu – ibu khususnya bisa ikut mengembangkannya setelah mengikuti latihan memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi sabun bisa dikembangkan terus oleh Pokja PKK RW 03 maupun pengurus dan anggota bank sampah Permata 03 unit RW 03, tandas Ibu Kenty Farida.
Di tempat terpisah, Ketua TP PKK Desa Rawapanjang, Ibu Djuhana Agus mengapresiasi semangat para pengurus PKK Pokja Rw 03 dan pengurus bank sampah Permata 03 dalam megikuti latihan memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi sabun dan ini bisa dibuat secara massal dan dipasarkan agar bisa menjadi cuan, pungkasnya.(Red)