Ketua TP PKK (kanan) menyemangati peserta pelatihan.
Keseruan membuat Buket dan bunga dari limbah sampah yang didaur ulang menjadi berbagai bunga dan tangkainya kermudian dirangkai menjadi buket dapat menghasilkan uang, ini dibuktikan oleh para wanita – wanita bahkan ada pemuda – pemuda Desa Rawapanjang dalam memanfaatkan limbah bisa disulap menjadi cuan.
Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Rawapanjang dalam rangka meningkatkan kemampuan dan ketrampilan kepada perempuan menuju desa ramah perempuan.
Meski untuk perempuan tetapi ada sejumlah remaja pria yang ikut kegiatan ini, kami sangat mengapresiasi atas kemauannya mengikuti kegiatan ini, kata Kades Rawapanjang Mohammad Agus saat membuka acara tersebut di Gedung serbaguna Masjid Fajar baitullah Komplek LIPI RW 010, Rabu,(22/11/23).
Dengan memanfaatkkan limbah sampah yang bisa didaur ulang nantinya bisa menghasilkan, karena desa Rawapanjang saat ini setiap RW nya telah memiliki bank sampah, bahkan dari 24 RW sekarang bank sampah telah mencapai 32 bank sampah, paparnya.
Ini merupakan potensi yang perlu digali dan dorong Pemdes untuk terus mengoptimalkan potensi yang ada, diantaranya memanfaatkan limbah sampah dimana warga telah sadar bahwa pentingnya mengurangi sampah dari sumbernya, dengan gerakan awal yakni memanfaatkan limbah sampah an organik untuk diserahkan ke bank sampah di RWnya masing – masing, urai Mohammad Agus.
Semoga dengan pelatihan ketrampilan ini masyarakat akan bisa memanfaatkan limbah yang biasanya dibuang, bisa dioptimalkan menjadi barang yang bernilai dan bisa mendukung perekonomian keluarga, dan ini akan terus dilakukan pendampingan dengan menggandeng PKK Desa, pungkas Kades Mohammad Agus.
Camat Bojonggede Tenny Ramdhani yang diwakili oleh Kasie Ekbang Heri Sumartini yang hadir dalam kegiatan ini mengapresiasi Pemdes Rawapanjang yang meninovasi sampah an organik menjadi bernilai ekonomi.
“Semoga kegiatan seperti ini bisa diikutioleh kelurahan atau desa lainnya di kecamatan Bojonggede khususnya dan semoga langkah yang dilakukan oleh Pemdes rawapanjang bisa berkelanjutan dalam rangka mendorong meningkatkan kesejahteraan warganya,” pungkas Camat.
Pelatihan yang di bimbing oleh Ibu Lisa dan Pak Satrio penggiat lingkungan yang melakukan bimbingan dan pelatihan secara teknis mendapat sambutan hangat dari para peserta dalam pembuatan bunga dan buket dari limbah sampah.
Pak Satrio yang juga warga Rawapanjang dan Bu Lisa sepakat untuk membuat kelompok guna memudahkan dalam membimbing pembuatan bunga dan merangkainya menjadi buket, dijelaskan Bu Lisa.
Latihan membuat Buket oleh Ibu Lisa (kerudung coklat muda)
“Buket yang dibuat ini bisa di jual diatas harga seratus ribu rupiah bahkan lebih, dan kalau dibuat menjadi produk massal akan memperoleh hasil yang signifikan,” katanya.
Sedangkan Pak Satrio dengan timnya memperagakan bagaimana cara melipat, menggunting dan merangkai dari bahan sampah yang didaur ulang menjadi barang bernilai seni dan indah, bahkan setelah digabung menjadi satu akan membuahkan rangkaian bunga yang nilainya tak terhingga, papar Satrio.
Bunga – bunga itu bisa dijadikan buket atau dirangkai di dalam pot, tergantung dari para pembuatnya diniatkan untuk apa keguanaannya, semoga dengan pelatihan ini bisa lebih bermanfaat untuk para peserta dan bisa dikembangkan lagi ke lingkungannya, pungkas Satrio. Satrio (bertopi)memperagakan membuat bunga
Ketua Tim Penggerak PKK Desa Rawapanjang Djuhana Agus yang ikut hadir dalam kegiatan ini terus memberikan motivasi dan mengapresiasi kepada Pemdes bahwa dengan kegiatan ini tentunya akan memberikan kepampuan warga dan sebagian anggota PKK.
Bahkan dalam membuat sekaligus merangkai bungan menjadi buket, setiap kelompok yang berhasil lebih awal mendapat penghargaan dari Ketua TP PKK, “memang tidak seberapa nilai uang yang saya berikan, tetapi ini sebagai sarana motivasi dan kebersamaan dalam mencapai tujuan, katanya.
PKK nantinya akan terus mengoptimalkan dan menindaklanjuti kegiatan ini dengan membuat kelompok pengrajin dan akan dikoordinir oleh PKK agar bisa terus berkesinambungan dan bisa menjadi potensi ekonomi baru, pungkas Djuhana dengan semangat.(Red)